Dari reklamasi jadi rekreasi, ini asal usul Danau Sunter
Danau Sunter adalah salah satu destinasi rekreasi populer di Jakarta Utara yang menawarkan pemandangan indah dan udara segar bagi pengunjungnya. Namun, tahukah kamu bahwa danau ini dulunya merupakan hasil dari proyek reklamasi yang dilakukan oleh Pemerintah DKI Jakarta pada tahun 1990-an?
Reklamasi Danau Sunter dimulai pada tahun 1990-an sebagai bagian dari program pembangunan infrastruktur di Jakarta Utara. Danau ini dibuat dengan menguruk tanah dan memanfaatkan lahan kosong yang ada di sekitarnya. Proyek reklamasi tersebut berhasil menyelesaikan danau seluas sekitar 45 hektar yang kini menjadi tempat rekreasi favorit bagi warga Jakarta.
Selain sebagai tempat rekreasi, Danau Sunter juga memiliki fungsi lain sebagai penampungan air hujan yang dapat membantu mengurangi risiko banjir di Jakarta Utara. Danau ini juga memiliki keindahan alam yang memikat, dengan pepohonan hijau yang rindang dan air yang jernih.
Selama beberapa tahun terakhir, Danau Sunter telah menjadi destinasi favorit bagi warga Jakarta yang ingin menikmati keindahan alam dan bersantai di tengah kesibukan kota. Berbagai fasilitas rekreasi seperti taman bermain, jalan-jalan, dan tempat duduk telah disediakan di sekitar danau untuk memenuhi kebutuhan pengunjung.
Namun, sayangnya Danau Sunter juga menghadapi masalah seperti polusi air dan sampah yang sering kali mengganggu keindahan dan kebersihan danau. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk menjaga kebersihan danau ini dengan tidak membuang sampah sembarangan dan memperlakukan lingkungan dengan baik.
Dari reklamasi hingga menjadi tempat rekreasi yang populer, Danau Sunter merupakan salah satu contoh bagaimana pemanfaatan lahan secara bijak dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Mari kita jaga keberlanjutan dan keindahan Danau Sunter agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang.