Bogor adalah salah satu kota yang terkenal dengan julukannya sebagai “Kota Hujan”. Julukan ini tentu tidak diberikan begitu saja, melainkan memiliki sejarah dan alasan yang kuat di baliknya.
Sejarah di balik julukan Bogor sebagai “Kota Hujan” bermula dari letak geografis kota ini yang berada di daerah yang cukup tinggi dan dikelilingi oleh pegunungan. Hal ini menyebabkan udara di Bogor lebih dingin dan lembab, sehingga sering kali terjadi hujan di kota ini.
Selain itu, Bogor juga memiliki curah hujan yang cukup tinggi sepanjang tahun. Rata-rata curah hujan di Bogor mencapai sekitar 3.000 mm per tahun, jauh di atas rata-rata curah hujan di wilayah lain di Indonesia. Kondisi ini membuat Bogor menjadi salah satu kota yang paling sering turun hujan di Indonesia.
Curah hujan yang tinggi di Bogor juga dipengaruhi oleh keberadaan Hutan Bogor yang merupakan salah satu kawasan hutan konservasi terbesar di Indonesia. Hutan ini menjadi penyerap air hujan yang sangat besar, sehingga membuat curah hujan di Bogor semakin tinggi.
Julukan “Kota Hujan” sendiri telah melekat pada Bogor sejak zaman Belanda. Pada masa kolonial Belanda, Bogor dikenal sebagai tempat peristirahatan yang sejuk dan asri, namun juga sering turun hujan. Para pejabat Belanda yang tinggal di Bogor pun menyebutnya sebagai “Kota Hujan” karena kebiasaan hujan yang sering terjadi di kota ini.
Meskipun Bogor dikenal sebagai “Kota Hujan”, namun hal ini tidak mengurangi pesona dan daya tarik kota ini. Bogor tetap menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia, terutama bagi mereka yang menyukai udara sejuk dan segar serta keindahan alam yang masih alami.
Dengan sejarah dan alasan di balik julukan Bogor sebagai “Kota Hujan”, kota ini tetap mempertahankan identitasnya dan menjadi salah satu kota yang unik di Indonesia. Bagi para pengunjung, hujan di Bogor juga menjadi pengalaman yang tak terlupakan dan menambah kesan tersendiri saat berkunjung ke kota ini.