Studi baru tunjukkan kaitan konstipasi dengan risiko penyakit jantung

Penelitian baru-baru ini telah menunjukkan bahwa konstipasi atau sembelit dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung. Studi yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas California, San Francisco menemukan bahwa orang yang menderita konstipasi memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami penyakit jantung dibandingkan dengan orang yang tidak mengalami masalah pencernaan tersebut.

Konstipasi adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan dalam buang air besar dan tinja yang keras serta kering. Penyebab konstipasi bisa bermacam-macam, mulai dari makanan yang tidak sehat, kurangnya asupan serat, dehidrasi, hingga kurangnya aktivitas fisik. Namun, penelitian ini menemukan bahwa konstipasi juga bisa menjadi faktor risiko untuk penyakit jantung.

Dalam penelitian tersebut, para peneliti mengamati data dari lebih dari 500.000 partisipan selama periode 8 tahun. Mereka menemukan bahwa orang yang mengalami konstipasi memiliki risiko 23% lebih tinggi untuk mengalami penyakit jantung, termasuk serangan jantung dan stroke, dibandingkan dengan orang yang tidak mengalami konstipasi.

Para peneliti meyakini bahwa hubungan antara konstipasi dan penyakit jantung ini terjadi karena adanya peradangan kronis yang terjadi pada tubuh akibat konstipasi. Peradangan ini dapat merusak pembuluh darah dan jantung, sehingga meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung.

Untuk mencegah konstipasi dan mengurangi risiko terkena penyakit jantung, para ahli merekomendasikan untuk meningkatkan asupan serat dalam makanan, minum air yang cukup, dan berolahraga secara teratur. Selain itu, menjaga pola makan yang sehat dan aktif secara fisik juga dapat membantu mencegah konstipasi dan menjaga kesehatan jantung.

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan masyarakat dapat lebih aware akan pentingnya menjaga kesehatan pencernaan dan mencegah konstipasi. Kesehatan pencernaan yang baik tidak hanya akan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, tetapi juga dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung yang merupakan penyebab utama kematian di dunia.